|     Laba-laba pemancing (Dolomedes   triton) termasuk makhluk hidup paling berbakat dalam hal melakukan   pekerjaan yang tampak sesulit berjalan di atas air. Laba-laba ini benar-benar   memperlihatkan keajaiban makhluk hidup dengan cara berjalan di atas air yang   mereka terapkan. Bagi laba-laba itu, permukaan air layaknya lantai dansa. Laba-laba pemancing mengintai di sepanjang tepian kolam atau   sungai, dan saat seekor serangga jatuh ke permukaan air, mereka berlari   menyeberanginya untuk menyergap mangsa mereka. Selain itu, laba-laba itu juga   bisa mencelupkan kaki mereka ke bawah permukaan air dan menangkap berudu dan   ikan kecil yang sedang berenang.  
Hal pertama yang harus dilakukan hewan-hewan dengan gaya hidup seperti itu   adalah kemampuan berpijak di atas permukaan air. Laba-laba pemancing   memanfaatkan tegangan permukaan air. Molekul-molekul air memiliki gaya tarik-menarik yang   lebih besar dibandingkan dengan molekul-molekul di udara. Daya tarik-menarik   molekul ini menjadikan permukaan air menyerupai lapisan karet. Ketika   laba-laba meletakkan kakinya di atas air, tekanan berbentuk lesung terbentuk   di sekeliling kakinya, dan air mendorong balik ke atas untuk meratakan   kembali permukaannya. Tegangan permukaan bukanlah sebuah gaya berkekuatan besar: misalnya, jika Anda   melempar sebuah batu ke dalam air, batu itu akan segera tenggelam. Akan   tetapi, laba-laba berbobot ringan dan kaki-kakinya memiliki lapisan luar   lilin yang kedap air. Selain itu, mereka memiliki kaki yang panjang dan ini   memungkinkannya berdiri di atas permukaan air. Karena tegangan permukaan   menolak benda-benda di atas air dari titik terjauhnya, kaki yang panjang   berarti tegangan permukaan yang lebih besar. (Itulah mengapa sebatang jarum   tidak tenggelam tatkala diletakkan secara mendatar pada permukaan air). Walaupun tegangan permukaan memungkinkan laba-laba pemancing   bertumpu di atas permukaan air, tapi tegangan permukaan tidak memungkinkannya   bergerak ke tempat lain. Kaki berlapis lilin sang laba-laba tidak pula   mencukupinya untuk berjalan di atas permukaan air. Akan tetapi air   menyediakan permukaan yang cukup licin bagi laba-laba untuk bergerak di   atasnya. Laba-laba Pemancing   Melintas Dengan Mendayung Laba-laba pemancing menggunakan 3 cara gerak yang berbeda saat   melintas di atas air. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Robert Suter dari Vassar College memperlihatkan bahwa laba-laba   mendayung di atas air dengan menggunakan lesung yang dibuat kaki-kaki mereka   di atas air. Ketika menggerakkan salah satu kakinya ke arah belakang   laba-laba pemancing juga mendorong lesungnya ke belakang dengan kaki itu.   Saat lesung ini bergerak, kaki laba-laba itu bertindak sebagai dayung dan   memberikan tenaga yang mendorong air dan sang laba-laba ke depan. Selain itu,   laba-laba itu menggunakan 2 kaki tengahnya dari 4 pasang kakinya untuk   mendayung. Kaki depan dan kaki belakang dibiarkan tidak bergerak. Laba-laba   menggunakan kaki-kaki ini untuk gerakan yang memungkinkan laba-laba itu   berada di atas permukaan air.  Kecepatan laba-laba pemancing terbatas. Untuk meningkatkan   kecepatan, seekor laba-laba membuat lesung-lesung yang lebih dalam atau   mendorong lesung-lesung itu ke belakang dengan lebih cepat. Kedua cara ini   memperbesar tekanan pada permukaan air, dan setelah batas tertentu tekanan   ini melebihi tegangan permukaan dan lesung itu hancur.  Spesies Laba-laba Yang   Melompat Dan Berlayar Ada bentuk   kedua dari cara-jalan yang dilakukan laba-laba. Apabila mereka harus berjalan   dengan kecepatan melebihi 1 meter per detik, laba-laba harus beralih ke cara   kedua ini. Mereka mengangkat kaki mereka hingga hampir tegak lurus, lalu   menjatuhkannya dengan cara sedemikian rupa untuk menembus air. Ketika   laba-laba mendorong kaki-kakinya ke bawah dan ke belakang, air melakukan   reaksi berlawanan dan mendorong laba-laba itu ke atas dan ke depan. Gerakan   ke atas mencegah laba-laba tenggelam, dan gerakan ke depan memungkinkannya   bergerak maju. Gaya   berjalan ini sangat menyerupai cara yang digunakan kadal basilisk ketika berlari   di atas air. Meskipun cara berjalan ini agak sulit bagi laba-laba pemancing,   akan tetapi laba-laba itu melakukannya saat hendak menangkap mangsa, ketika   harus bergerak cepat, atau untuk meloloskan diri dari musuh. Dalam keadaan   yang jauh lebih mendesak, laba-laba itu beralih ke cara berjalan ketiga:   berlayar… Di saat ada angin berhembus laba-laba pemancing kadangkala   melambaikan kaki-kakinya ke arah angin (laba-laba yang lebih kecil mengangkat   seluruh tubuhnya), yang menyebabkan angin mendorongnya seperti kapal layar.   Karena air di bawah tubuh laba-laba sangat licin, daya dorong terlemah mampu   membawa laba-laba dari satu tempat ke tempat lainnya. Penciptaan khusus dalam tubuh laba-laba pemancing dan aneka   macam cara berjalan mereka hanyalah sedikit contoh yang memperlihatkan   keahlian mencipta yang tak tertandingi serta pengetahuan mahatinggi dari   Allah.   |   
0 comments:
Posting Komentar